Welcome To My Blog. Hope You Like It :-)
Simple. Twitter : @DennisaHasanah Facebook : Dennisa Hasanah Skype : dennisa.hasanah
Sabtu, 08 Juni 2013
Senin, 03 Juni 2013
Minggu, 02 Juni 2013
Jalan itu.. Ya move on!
JALAN ITU YA… MOVE
ON!
Dear diary..
Kamu. Sumber galauku. Sumber
tangisku.
Pergilah... menghilang lah
Tak usah kembali
kamu gak tau dan gak pernah mau
tau
gimana rasanya aku melawan semua
rasa itu
dan ketika bertemu kamu itu
seolah2 hatiku gak bisa diajak
berdamai untuk menjauhimu
dan jujur aku masih ingin
memandangimu lebih dekat
tapi lebih baik kamu gak ada
disini
kamu itu penyebab aku gak bisa
move on!
berkali-kali kamu bilang cinta
tapi gak bisa
berkali-kali aku udah berjanji
untuk menyerah
sikap mu yang gak peka dan cuek
itu membuka mataku
bahwa kamu bukan orang yang
pantas aku cintai
kamu lebih pantas menjadi bahan
pelajaranku
agar aku tidak salah jatuh ke
tempat yang sama
Bye, selamat berpisah(lagi)
-d-
Disya
menghembuskan nafasnya, dipandanginya dan dibacanya kembali rangkaian tulisan
itu lagi. Dia kembali mengingat kejadian itu lagi. Kejadian singkat yang mampu
membuat hati nya kembali bergejolak, membuat mood nya berantakan, dan parahnya
hal itu mempersulitnya untuk move on. Dia hanya tak habis fikir, dan bertanya
“kenapa?”. Dia terlalu membenci nasibnya yang tak belum berubah. Untuk kesekian
kalinya dia jatuh di tempat yang sama.
“Cukup!
Aku tidak bisa begini terus, setiap aku bertemu dengannya hatiku seperti
mengemis cintanya. Lihat kan, saat bertemu aku saja dia sama sekali tidak
peduli dan menganggapku. Lantas aku tak punya alasan lagikan untuk bertahan?
It’s over Disya, just stay away from him and forget him, It will be making your
heart feel better” Ucapnya dalam hati
Disya
kembali terngiang-ngiang kata-kata Ryan “ Aku janji akan datang selesai
kelulusan, kamu tunggu aku ya”
Tanggal
27 Mei 2011
Mata
Disya berbinar-binar setelah tau ia lulus dengan nilai terbaik. Dia segera
berlari untuk menemui Ryan dan berbagi kebahagiaan dengannya. Ketika sampai,
sosok yang dinantinya tidak ada. Dia dimana ya? Kok belum datang? Jadi datang
gak sih? Mana mau hujan. Pick up me Ryan, please. I’m waiting for you,
Everything you ask I do for you. Semua pertanyaan dan kekhawatiran silih berganti bergiliran
masuk di otaknya.
Apa
jam, menit, detik, dan aku tak berharga di matamu lagi? Apa secepat itu kamu
lupa? Dan beginikah caramu mengucapkan selamat tinggal? Dan dengan mudahnya
kamu menghempaskan rasa ini? Aku harus pulang. Terimakasih telah memberi hadiah
terakhir untukku yaitu kekecewaan.
Disya
melangkah dengan gontai dan pergi meninggalkan tempat itu. Apa yang harus ia
lakukan sekarang? Hatinya tak lagi dalam posisi seharusnya. Apa melupakan nya
adalah jalan keluar? Dia belum mampu untuk itu karena tak ada sosok yang mampu
menggeser Ryan dari hatinya. Lantas mengapa harus bertahan? Bertahan sama saja
berjalan diatas pecahan kaca yang setiap langkahnya hanya akan melukai hati dan
dirinya sendiri.
Ryan
tak kunjung berkabar, dan semakin membuat perasaan hati nya tak menentu.
Semakin menggerakkan hati nya untuk mencari kabar nya. Tapi itu bukan jalan
yang harus ia lewati. Mungkin move on jawaban nya. Dia menyesal karena selalu
tak mau melewati jalan itu. Jalan itu yang satu- satu nya yang akan membawanya
menuju kebebasan dan kebahagiaan. Mungkin selama ini dia masih terlelap dalam
mimpi-mimpinya. Dan hanya waktu yang bisa membangunkan nya dari mimpi panjangnya.
“Pasti ada
seseorang yang tepat yang akan datang ke hidupmu. Seseorang yang akan mencintaimu,
mencarimu jika kau tak ada di sisinya, seseorang yang rela berkorban untuk mu.
Hanya perlu bersabar, Tuhan pasti sedang menulis cerita happy ending untuk mu.
Kamu harus bisa bebas dari jeratan ikatan cinta nya. Dan kebahagiaan akan
datang padamu setelah itu”
Jleb! Disya
terbangun dari mimpinya. Kata-kata itu? Apa itu pertanda? Aku harus melewati
jalan itu? Ya aku harus kesana. Sekarang!
Kamis, 30 Mei 2013
Saat takdir bicara
Senja kian menjingga
Hati yang kian rapuh oleh harapan
ketika cinta hanya tau merasakan sakit
ketika bahagia hanya sekedar angan-angan
saat akhir bahagia bukan di kisah kita
aku pasrah...
kemana takdir akan membawaku berlabuh
kemana hati ini akan menemukan dermaganya
aku takkan pernah berhenti mengikuti jalan yang kau terangi untukku, takdir..
Hati yang kian rapuh oleh harapan
ketika cinta hanya tau merasakan sakit
ketika bahagia hanya sekedar angan-angan
saat akhir bahagia bukan di kisah kita
aku pasrah...
kemana takdir akan membawaku berlabuh
kemana hati ini akan menemukan dermaganya
aku takkan pernah berhenti mengikuti jalan yang kau terangi untukku, takdir..
Langganan:
Postingan (Atom)